Dari Ide ke Idealita : Lahirnya Kampus Literasi

NusantaraInsight, Makassar — Sebuah gagasan lahir dari percakapan sederhana yang penuh makna. Tepat pada 1 Oktober 2025, di Villa milik Asrul Sani Abu, Jl. Greger Makassar, ide besar itu menemukan bentuknya.

Di atas meja kaca, ditemani secangkir teh bunga rosella dan manisnya buah anggur, bersama dua sahabatnya, Heny Suhaeny dan Rahman Rumaday. Asrul Sani Abu melahirkan sebuah gagasan bernama Kampus Literasi. Rabu, (1/10/2025)

Dengan motto “Sharing, Learning, Inspiring”, Kampus Literasi hadir sebagai ruang tumbuh dan berkembangnya gagasan, sekaligus wadah untuk melahirkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Ide ini bukan hanya percikan spontan, melainkan tekad untuk menjadikan literasi sebagai jalan panjang dalam membangun peradaban.

Founder Kampus Literasi, Asrul Sani Abu, menjelaskan bahwa lahirnya Kampus Literasi merupakan jawaban atas kebutuhan ruang pembelajaran yang lebih inklusif dan inspiratif.

“Kami ingin menghadirkan wadah di mana setiap orang bisa berbagi, belajar, dan menginspirasi satu sama lain. Dari ide sederhana di sebuah meja, kami yakin ia bisa bertumbuh menjadi idealita dan karya nyata bagi dunia,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Ibu ibu K-Apel Lakukan Studi Tiru di Kelompok Ekonomi Kreatif Binaan Pak Cawi

Hadirnya Kampus Literasi diharapkan menjadi energi baru bagi ekosistem literasi di Makassar dan sekitarnya. Lebih dari sebatas nama, Kampus Literasi adalah gerakan yang lahir dari persahabatan, tumbuh dari kepedulian, dan bermuara pada karya yang menginspirasi.