Pagu Makanan Bergizi Gratis Rp.6.500 Dipertanyakan

NusantaraInsight, Makassar — Sejumlah orang tua murid SD Tamamaung Panakkukang Makassar, mempertanyakan menu makanan bergizi anak sekolah sesuai program Presiden Prabowo di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN).

Menurut mereka, akhir akhir ini menunya berubah dibanding bulan-bulan sebelumnya.

“Awalnya memang memuaskan anak-anak sekolah yang dapat makanan gratis”, tutur seorang ibu ketika sementara berbincang dengan ibu lainnya sambil menunggu anaknya pulang sekolah.

“Tapi sekarang, agak berubah bahkan cenderung kuantitas dan kualitasnya menurun”, timpal ibu lainnya.

Wartawan yang memonitor melakukan konfirmasi ke ayah Asmiaty (Karti) mitra BGN, H.M.Arifin Gassing, mengakui hal itu.

Menurutnya, perubahan tersebut sesuai petunjuk Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Surianty S.SKM yang dibenarkan oleh Korwil SPPG kota Makassar Abdillah, bahwa tak bisa lebih dari PAGU Anggaran Rp.6.500 tiap murid.

“Saya juga tidak paham kenapa begitu, padahal petunjuk Presiden, Rp.8 ribu sampai Rp.10 ribu,”ungkapnya.

HM.Arifin berkisah, awalnya pihaknya membuang modal cukup lebih Rp.1 miliar untuk membuat dapur, belum termasuk pengadaan makanan selama hampir 3 bulan.

BACA JUGA:  Kanwil Kemenkumham Gorontalo Memaparkan Target kinerja Penegakan Hukum KI

Saat ini, tambahnya, sudah ada modal belanja lewat “Virtual Account” yang operasionalnya ditentukan oleh SPPG.

“Bahkan, saya disuruh cari harga makanan yang lebih murah dari suplayer”, tambahnya.

Sejumlah pengamat yang dihubungi wartawan menilai, selayaknya SPPG tidak terlalu jauh mencampuri soal suplayer, apalagi kalau meminta kepada mitra untuk memasukkan beberapa bahan makanan lewat suplayer atau koperasi.

“Patut diduga kalau ada oknum SPPG mau bermain untuk kepentingan pribadinya”, tutur Ketua LSM Lantiknal, Ismail Situru, SH yang berjanji akan turun melakukan investigasi.

Sementara itu hingga kini pihak SPPG belum bisa dihubungi sekalipun sudah diusahakan lewat telepon. (AP).