Doa yang Tak Pernah Usai

Doa yang Tak Pernah Usai

Puisi karya: Nur Hayati*

Aku mencintainya
bukan dengan tangan yang menggenggam erat
bukan pula dengan pandangan melekat
tetapi dengan hati yang diam
dan doa yang terus menetap
di antara malam-malam sunyi

Aku mencintainya dalam kesederhanaan
seperti cinta Maryam kepada Rabb-nya
tak pernah lelah dalam munajat
seperti sabar Khadijah yang setia
pada Rasulullah dalam segala ujian

Aku menjaganya
bukan dengan hadir di sisinya setiap waktu
tetapi dengan menyebut namanya lirih
dalam setiap sujud terakhirku
ketika dunia terlelap
hanya Allah yang mendengar bisik paling rahasia dari hatiku

Ya Rabb
jika dia adalah takdir yang Engkau tuliskan untukku
maka dekatkanlah hatinya dengan cara-Mu
tanpa melanggar batas ketetapan-Mu
tanpa harus mencemari cinta ini
dengan dosa dan keinginan tak suci

Setiap malam aku bersujud
memintanya secara terang-terangan pada-Mu
karena aku tahu
Engkau Maha membolak-balikkan hati
Engkau Maha menumbuhkan rasa
dan hanya kepada-Mu tempat segala cinta harus kembali

Aku tak ingin cinta ini menjadi lalai
tak ingin rindu ini menjadi fitnah
Maka aku titipkan rasa ini pada-Mu
karena Engkau sebaik-baik penjaga
dan sebaik-baik pengatur segala rasa

BACA JUGA:  Road Show Terakhir TISI Tahun 2024, Nonton Baca Puisi dan Musikalisasi Dapat Buku dan Uang Jajan Bakso di Kota Tua

Jika kelak ia memang untukku
pertemukanlah kami dalam kebaikan
di waktu yang Kau pilih
dengan cara yang Kau ridai
dan ikatkan hati kami dalam tali yang halal

Namun jika bukan dia takdirku
ajarkan aku ikhlas
seperti Nabi Ibrahim saat meninggalkan Ismail
seperti Nabi Musa saat terpisah dari ibunya
dan kuatkan hatiku
untuk tetap mencintai-Mu di atas segala rasa dunia

Karena cinta sejati bukan sekadar memiliki
tetapi tentang bagaimana aku mendekat pada-Mu
melalui rindu yang suci
dan doa yang tak pernah usai
untuk seseorang kusebut namanya hanya pada-Mu.

*) Mahasiswa STKIP YPUP Makassar, Semester 7, Program Studi Pendidikan Matematika