Posko 4 Polkesmas Desa Bonto Jai Aktif Dukung Lomba Agustusan

(Oleh: Andi Ruhban)

NusantaraInsight, Bone — Magang PKL Terpadu IPC/IPE Poltekkes Kemenkes Makassar (PolKesMas) selama satu bulan penuh berakhir sudah (1-30 Agustus 2025), sekaligus mengakhiri MoU selama tiga tahun (2022-2025) dalam empat tahapan (kurun tahun 2023 dua kali tahapan, April dan Agustus).

Program ini telah menerjunkan lebih 1000-an mahasiswa setiap tahapan, terutama dalam rangka menurunkan angka stunting. Setiap tahapan sekitar 70 Desa/kelurahan tercover, sehingga dari 328 desa/ 44 kelurahan di kabupaten Bone, telah diintervensi vokasi kesehatan pada 280 desa/kelurahan yang tersebar di 27 kecamatan.

Perjuangan menurunkan stunting di kecamatan-kecamatan Bontocani, Kahu, Kajuara, Salomekko, Tonra, Patimpeg, Libureng, Mare, Sibulue, Cina, Barebbo, Ponre, Lappariaja, Lamuru, Tellu Limpoe, Bengo, Ulaweng, Palakka, Awangpone, Tellu Siattingnge, Amali, Ajangale, Dua Boccoe, Cenrana, Tanete Riattang barat, Tanete Riattang, dan Tanete Riattang Timur, telah dilaksanakan tiga tahun berturut-turut, dengan harapan agar tingkat stunting dan derajat kesehatan masyakarat Bone makin lebih baik.

Program magang tersebut mencakup kegiatan promotif dan tata laksana klinis terbatas pada seluruh desa/kelurahan dengan sasaran program prioritas. Pencegahan stunting diawali pendataan dan intervensi yag dilakukan dengan tujuan menyelesaikan masalah kesehatan rumah tangga, Penguatan kesehatan Ibu, Bayi, dan anak melalui pemeriksaan dan pemantauan kesehatan ibu hamil, ibu nifas, bayi, baduta, balita, dan remaja usia produktif. Pencegahan penyakit tidak menular melalui penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis pada lansia.

BACA JUGA:  Sosialisasi SPMB di SMP/MTs Negeri dan Swasta di Kota Enrekang

Terutama juga pada BADUTA (> 6 bulan – 23 bulan), Balita (24 buan – 59 bulan), Remaja Putri (12-18 tahun).
Program PKL Interprofessional Education (IPE) yang mengandung makna “learning about, from, with, each other” atau belajar tentang, dari, dengan, dan antar satu sama lain untuk menciptakan kolaborasi efektif yang dikembangkan menjadi program magang khususnya pada program kesehatan layanan primer berkoordinasi dengan Puskesmas sehingga lebih memberi kesempatan kepada peserta PKL Poltekkes Kemenkes Makassar untuk mengimplementasikan Interprofessional Collaboration (IPC).

Masalah kesehatan prioritas: ibu menyusui tidak mengetahui ASI ekslusif, anak bayi belum pernah ke Posyandu, Balita belum pernah konsumsi obat cacing, rumah tangga belum pernah menerima edukasi MP-ASI, kurang penyuluhan PHBS, ada anggota keluarga yang merokok, tak memiliki kotak P3K, tak ada SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), ibu nifas dalam kondisi sakit, gigi Balita berlubang. Semuanya itu berkorelasi sebagai penyebab potensi risiko stunting dan kurangnya edukasi kesehatan, rumah tangga memiliki kondisi lingkungan yang kurang sehat, risiko penyakit tidak menular akibat tingkat kolesterol tinggi, juga kondisi masalah kesehatan lainnya.