Massa Jarah Messi dan Mbappe dari Rumah Sri Mulyani

NusantaraInsight, Jakarta — Rumah Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dini hari ikut dijarah massa.

Sejumlah barang berharga dijarah dari rumah mantan Direktur Pelaksana (Managing Director) dan COO Bank Dunia ini.

Bahkan massa juga standee bergambar pesepakbola dunia Lionel Messi dan Kylian Mbappe, seperti yang beredar di Tiktok Kumparan.

Dalam video, terdengar suara perekam bertanya kepada massa penjarah.
“Dapat apa, pak?.”
“Dapat Messi,” jawabnya sembari menggendong standee Lionel Messi.
“Dapat apa, pak?,”
“Dapat, Mbappe,” jawab pria satunya membawa standee bergambar Mbappe.

Dalam video juga, terlihat warga membawa sejumlah sound system, peralatan dapur, piring hingga gantungan pakaian.

Berdasarkan saksi mata yang melihat kejadian menyampaikan bahwa massa yang berdatangan sangat banyak bahkan mereka ada yang membawa senjata tajam.

“Gelombang pertama sekitar pukul 01.00, gelombang kedua terjadi sekitar pukul 03.00,” kata staf pengamanan di rumah itu, Joko Sutrisno, dilansir dari ANTARA.

Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga, termasuk seorang warga yang meminta disapa Renzi.

BACA JUGA:  Pagu Makanan Bergizi Gratis Rp.6.500 Dipertanyakan

“Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah,” kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

Saksi mata juga menyebutkan bahwa penjarahan di rumah Menkeu itu dua gelombang.

Namun, penjarahan gelombang kedua paling mengerikan karena melibatkan ratusan hingga seribuan orang, ujarnya.

“Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah, tidak berani keluar karena banyak sekali orang datang,” kata seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.

Dia, Joko, dan Renzi menyampaikan keterangan sama bahwa para pelaku masih sangat muda.

“Paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan remaja,” kata Ali, yang dibenarkan Jayadi.

Ali dan Jayadi merupakan tenaga satuan pengamanan yang menjaga pintu gerbang utama Kompleks Mandar, satu-satunya akses masuk pada malam hari.

Menurut mereka, gerakan massa terlihat berpola. Massa berkumpul sekitar pukul 00.30 di depan kompleks sebelum masuk.

“Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang,” ujar Ali.

Seorang saksi lain menuturkan, terdengar aba-aba berupa kembang api sebelum massa masuk kompleks.

“Segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk kompleks,” kata saksi itu. Ia menambahkan, komando massa sempat melarang peserta membawa sepeda motor masuk ke dalam kompleks.

BACA JUGA:  Luna : Jalan Kaki itu Keren

“Kami tak kuasa mencegah, jumlah mereka terlalu banyak,” kata Jayadi.

br