Mahasiswa KKN UNHAS Tanam Lubang Resapan Biopori di Pekarangan Warga Desa Alesilurungnge

NusantaraInsight, Wajo — Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan penanaman lubang resapan biopori di pekarangan enam rumah warga di Desa Alesilurungnge Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo.

Hal ini disampaikan Marisa Salsabila selaku penanggungjawab kegiatan kepada NusantaraInsight.com, Kamis (14/8/2025) melalui keterangan tertulisnya.

Menurutnya, kegiatan ini telah mendapatkan persetujuan dari Dosen pembimbing KKNT, Aqilah Nurul Khaerani Latif, S.E., M.Par yang kemudian dilanjutkan dengan persiapan pada 23 Juli, dan seluruh penanaman selesai pada 4 Agustus.

Kegiatan ini mencakup tiga dusun, yakni Dusun Coka, Bake’e, dan Alesilurung, dengan masing-masing dusun memiliki dua rumah yang dipasangi satu lubang biopori.

Penanaman ini merupakan langkah nyata mahasiswa KKN dalam mendukung konservasi air sekaligus memberikan edukasi praktis bagi masyarakat mengenai solusi sederhana untuk mengatasi genangan air.

Penanaman dilakukan langsung di pekarangan warga, dengan mahasiswa KKN memimpin prosesnya dan warga menyaksikan tahapan mulai dari penggalian tanah, pemasangan pipa, hingga penutupan atas lubang.

Mahasiswa juga memberikan arahan singkat mengenai cara menggunakan lubang biopori dan manfaatnya. Warga diajarkan sampah atau limbah apa saja yang bisa dimasukkan, seperti sisa sayuran, kulit buah, daun kering, dan ampas kopi, serta bagaimana memanfaatkan kompos dari penguraian sampah untuk menyuburkan tanaman.

BACA JUGA:  Disdik Sosialisasikan Pra Pendaftaran SPMB 2025

Dengan partisipasi warga, kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan air hujan dan sampah organik.

Salah seorang warga menyampaikan, “Saya sering masak di rumah, jadi sampah organik cukup banyak. Dengan biopori ini, saya bisa memanfaatkan sampah menjadi kompos sekaligus membantu mengurangi genangan di pekarangan.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa warga menyadari manfaat langsung lubang biopori dari sisi pengelolaan sampah dan pengendalian genangan air.

Keberadaan lubang biopori di pekarangan membantu menyerap air hujan, mengurangi genangan, dan menghasilkan kompos yang menyuburkan tanaman.

Selain itu, aktivitas organisme tanah meningkat sehingga kesehatan tanah dan perakaran tanaman terbantu secara alami.

Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh kontribusi mahasiswa KKN UNHAS dalam penerapan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat desa serta menumbuhkan budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan.

 

br
br