NusantaraInsight, Luwu Utara — Seprianus Tappi, mahasiswa Universitas Hasanuddin yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cenning, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, pada 5 Agustus 2025 lalu mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan alat filtrasi air sederhana di MTs Salobongko.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bertema Kebencanaan dan Ketahanan Pangan yang fokus pada edukasi pengelolaan air bersih di wilayah rawan bencana.
Desa Cenning termasuk salah satu daerah yang rawan banjir. Ketika banjir terjadi, air yang digunakan warga menjadi tercemar dan tidak layak pakai.
Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan alat sederhana dan murah meriah yang bisa dibuat sendiri oleh masyarakat dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah yang sangat cocok digunakan dalam kondisi darurat maupun untuk kebutuhan sehari-hari.
Dalam kegiatan ini, Seprianus memperkenalkan alat penyaring air yang dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti botol bekas, kapas, arang, kerikil, dan pasir.
Alat ini sangat mudah dibuat, tidak memerlukan biaya besar, dan cocok digunakan dalam keadaan darurat maupun sehari-hari di rumah.
Susunan alat dimulai dari kapas sebagai lapisan awal untuk menyaring partikel kasar utama. Selanjutnya air akan melewati lapisan arang untuk membantu menyerap bau dan warna yang terdapat di air.
Setelah itu terdapat kerikil yang menyaring kotoran berukuran besar, lalu pasir yang menahan endapan lumpur. Di bagian paling bawah kembali digunakan kapas agar kotoran tidak naik kembali ke atas. Setelah proses filtrasi, air yang semula berwarna coklat berubah menjadi lebih jernih.
Perubahan ini terjadi karena menurunnya kadar zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi dalam air.
“Alat ini tidak hanya bermanfaat saat banjir, tetapi juga bisa digunakan kapan saja ketika air bersih sulit didapat di rumah. Harapannya siswa dan masyarakat dapat membuat sendiri alat ini dengan bahan sederhana yang tersedia di sekitar mereka” ujar Seprianus, kepada media, Sabtu (9/8/2025).
Sosialisasi ini disambut dengan antusiasme tinggi dari siswa kelas 9 MTs Salobongko. Selain mendapatkan penjelasan teoritis, para siswa juga berkesempatan untuk merakit sendiri alat filtrasi dan mengamati langsung perubahan air yang disaring.
Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan dasar yang relevan dengan kondisi lingkungan tempat mereka tinggal.
Penulis: Seprianus Tappi, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Dosen Pembina KKN (DPK):
Sunrixon Carmando Yuansah, S.TP., M.T.P