JELITA: Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

NusantaraInsight, Gowa — Kreativitas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin kembali membawa warna baru di Desa Borimasunggu, Kecamatan Biring Bulu, Kabupaten Gowa.

Salah satu program kerja yang berhasil menarik perhatian masyarakat adalah kegiatan bertajuk “Jelita: Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi”.

Program ini sendiri bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, menjadi produk bernilai ekonomi berupa lilin aromaterapi.

Limbah minyak jelantah sering kali dianggap tidak memiliki nilai guna dan justru dapat mencemari lingkungan bila dibuang sembarangan.

Melalui program ini, masyarakat – khususnya ibu-ibu PKK dan beberapa aparat desa – diajak untuk melihat potensi ekonomi dan keberlanjutan dari pengolahan limbah tersebut. Lilin aromaterapi yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi produk usaha mikro rumahan.

Program ini digagas dan dilaksanakan oleh Alexandra Emilly Bangaran selaku penanggung jawab, bersama tim KKN yang terdiri dari Nur Inayah Amaliyah, Hasna, A. Muhammad Haniet, Akbar Muhammad, Ihda Ramdani Syahdar, dan Ghyvar Ramadhan Nala. Mereka berangkat dari keprihatinan terhadap limbah rumah tangga berupa minyak jelantah yang selama ini hanya dibuang begitu saja.

BACA JUGA:  Asnawin Aminuddin Terpilih Ketua IKA Pascasarjana Unpacti Makassar

Melalui pendekatan edukatif dan praktis, kegiatan ini mengajak ibu-ibu PKK untuk mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sebuah produk ramah lingkungan yang juga memiliki nilai jual. Bertempat di Kantor Desa Borimasunggu pada Selasa, 29 Juli 2025, kegiatan ini berlangsung interaktif dan meriah, seperti dilaporkan kembali kepada media, Sabtu (9/8/2025).

Sesi dimulai dengan sosialisasi mengenai bahaya minyak jelantah bila dibuang sembarangan, serta potensi ekonominya jika diolah.

Tak sekadar teori, para peserta juga langsung diarahkan untuk mempraktikkan pembuatan lilin aromaterapi, dipandu langsung oleh tim KKN. Prosesnya pun cukup sederhana dan dapat dilakukan di rumah, menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat.

Sebagai bentuk keberlanjutan program, peserta juga diberikan brosur berisi informasi lengkap tentang bahan, alat, serta langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi. Diharapkan, pelatihan ini menjadi titik awal bagi ibu-ibu PKK untuk memproduksi sendiri dan bahkan mengembangkan produk tersebut menjadi peluang usaha baru.

Program “Jelita” ini bukan hanya menjadi ajang pelatihan, namun juga media pemberdayaan perempuan desa agar lebih kreatif dan mandiri.