NusantaraInsight, Gowa — Menyadari tingginya potensi bencana tanah longsor di wilayah pengabdian, mahasiswa KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Gelombang 114 Universitas Hasanuddin Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, melaksanakan program kerja Pemetaan Daerah Rawan Longsor sebagai bagian dari langkah mitigasi bencana berbasis data spasial, Rabu (6/8/2025).
Program ini dipimpin oleh Madina Raodatul Janna, mahasiswi Geofisika Universitas Hasanuddin, selaku penanggung jawab kegiatan, dan dilaksanakan di bawah bimbingan langsung Ibu Andi Alya Yusriyyah, S.Psi., M.Si selaku Dosen Pembimbing (DPK).
Desa Pao yang berada di wilayah dataran tinggi dengan kontur lereng curam dan kondisi geologis tertentu, memiliki potensi tinggi terhadap ancaman longsor, terutama saat musim hujan tiba.
Kegiatan pemetaan dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara warga, dan pengambilan data spasial untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang menunjukkan ciri kerentanan longsor seperti kemiringan lereng ekstrem serta vegetasi minim.
Hasil pengolahan data kemudian dituangkan dalam bentuk peta daerah rawan longsor, yang disusun menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Peta ini dibagi ke dalam tiga tingkat kerawanan: tinggi, sedang, dan rendah.
Penyerahan peta dilakukan secara resmi di Kantor Desa Pao, dan diterima langsung oleh aparat desa yang menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa, dan disambut baik sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pembangunan, tata ruang desa, serta pengurangan risiko bencana.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menjadi langkah awal dalam membangun desa tangguh bencana.
Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Gel. 114 Universitas Hasanuddin Desa Pao berharap dapat meletakkan dasar bagi terbentuknya desa tangguh bencana, yang sadar risiko, siaga, dan siap mengantisipasi dampak buruk bencana alam secara kolektif.