NusantaraInsight, Lutim — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan program kerja bertajuk “Inovasi Pangan: Demonstrasi Pengolahan Nugget Ikan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting” pada Selasa, 29 Juli 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Mahalona Kecamatan Towuti
Kabupaten Luwu Timur dan dimulai pukul 09.30 dan berlangsung hingga pertengahan hari.
Seperti disampaikan Jeanne Ria Rambalangi, mahasiswi fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan melalui rilis persnya, Jumat (2/8/2025).
Jeanne menyebutkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup dalam mencegah stunting pada anak.
Mahasiswa KKN-T memperkenalkan olahan bergizi berbasis ikan berupa nugget ikan sebagai alternatif makanan sehat yang mudah dibuat di rumah.
Kegiatan diawali dengan sesi edukasi yang membahas mengenai stunting, dampak jangka panjangnya terhadap pertumbuhan anak, serta pentingnya protein hewani sebagai sumber nutrisi utama.
Setelah sesi edukasi, dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan nugget ikan menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan dan terjangkau.
“Ikan itu sumber protein yang bagus, lalu kita tambahkan daun kelor yang kaya zat besi, kentang sebagai karbohidrat, dan wortel untuk vitamin A. Ini semua mudah didapat di desa, tapi sering diabaikan. Padahal kalau diolah jadi nugget, anak-anak bisa makan dengan lahap,” ucap Jeanne yang fokus pada program studi Teknologi Hasil Perikanan di Unhas dalam demonstrasi pembuatan nugget tersebut.
Partisipasi warga terlihat cukup antusias. Mereka tidak hanya menyimak materi, tetapi juga ikut serta dalam praktik pembuatan nugget.
Produk yang dihasilkan kemudian dicicipi bersama sebagai bentuk evaluasi rasa dan penerimaan masyarakat terhadap inovasi pangan tersebut. Salah satu warga yang ikut dalam kegiatan, memberikan tanggapannya setelah mencicipi hasil olahan.
“Rasanya enak sekali. Saya suka karena ada sayurannya juga, jadi bisa kasih makan anak tanpa harus pisah-pisah lauk. Saya mau coba buat di rumah,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat Desa Mahalona akan pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat, serta mampu mengadopsi inovasi olahan pangan bergizi dalam kehidupan sehari-hari.