News  

Mahasiswa KKN Unhas Ajak Warga Garassi Ubah Limbah Organik Jadi Kompos

NusantaraInsight, Gowa — Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 114 menginisiasi kegiatan edukatif di Kelurahan Garassi, Kabupaten Gowa, 21 Juli 2025 lalu.

Kegiatan ini mengangkat tema pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai sarana pembelajaran pembuatan kompos yang ramah lingkungan, sebagai upaya mendukung gaya hidup berkelanjutan dan kemandirian pangan di tingkat keluarga.

Seperti yang disampaikan Adhelia Febrianti, mahasiswa pelaksana program dari Universitas Hasanuddin kepada NusantaraInsight, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, dalam kegiatan tersebut, warga diajak untuk mengenali potensi sampah dapur seperti sisa sayur, kulit buah, dan daun kering yang biasanya dianggap tak berguna.

Melalui pendekatan praktis, limbah tersebut diolah menjadi kompos alami yang berguna bagi tanaman. Pengolahan dilakukan dengan metode sederhana dan berbasis alat rumah tangga, sehingga mudah diterapkan oleh siapa saja.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengubah kebiasaan membakar atau membuang sampah organik, menjadi aktivitas yang lebih bermanfaat, yaitu membuat kompos sendiri di rumah,” ujar Adhelia Febrianti.

BACA JUGA:  Wali Kota Makassar Gelar Open House,

Kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan teknis, di mana peserta diajak mencoba langsung proses pembuatan kompos mulai dari pemilahan sampah, penyusunan bahan dalam wadah, hingga penggunaan mikroorganisme EM4 sebagai aktivator dekomposisi. Proses ini berlangsung selama beberapa minggu hingga kompos matang dan siap digunakan sebagai pupuk tanaman.

Respons dari masyarakat sangat positif. Banyak warga merasa terbantu karena proses ini tidak memerlukan modal besar dan hasilnya bisa langsung dimanfaatkan untuk menyuburkan kebun rumah, pot tanaman, hingga lahan pertanian kecil.

Selain itu, kegiatan ini juga membuka wawasan tentang pentingnya pengelolaan sampah secara mandiri.
Warga pun berharap kegiatan semacam ini dapat berlanjut karena tidak hanya memberi pengetahuan baru, tetapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Edukasi seperti ini dinilai sangat penting, terutama di wilayah dengan potensi pemanfaatan sampah organik yang tinggi.

Program ini menjadi bukti bahwa solusi lingkungan dan pertanian bisa dimulai dari rumah dan dilakukan oleh siapa saja. Mahasiswa KKN UNHAS berharap, langkah kecil ini bisa menjadi bagian dari gerakan besar menuju masa depan yang lebih hijau, bersih, dan mandiri.