Inovasi Mahasiswa KKN di Pinrang: Briket Tempurung Kelapa Jadi Solusi Energi Alternatif yang Ramah Lingkungan

NusantaraInsight, PinrangKKNT Gel. 114 Universitas Hasanuddin dengan Tematik Pemberdayaan Masyarakat di Desa Leppangang, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, memperkenalkan inovasi pengelolaan limbah pertanian melalui Program Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Menjadi Briket Ramah Lingkungan sebagai Sumber Energi Alternatif.

Program ini digagas dan dilaksanakan oleh Nelvi Pirrin Patintingan, mahasiswa Universitas Hasanuddin sekaligus penanggung jawab program kerja, yang melihat langsung persoalan lingkungan di masyarakat akibat penumpukan limbah tempurung kelapa.

Melalui kegiatan ini, warga Desa Leppangang diberi sosialisasi dan demonstrasi langsung tentang cara mengolah limbah tempurung kelapa menjadi briket, yaitu bahan bakar padat yang ekonomis, tahan lama, dan ramah lingkungan.

Kegiatan berlangsung pada tanggal 28 Juli 2025, bertempat di rumah salah satu warga, dan disambut antusias oleh warga setempat.

Nelvi menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi limbah, menyediakan energi alternatif, dan membuka peluang usaha kecil berbasis lingkungan.

“Saya berharap melalui sosialisasi ini bisa menjadi solusi sederhana dan aplikatif bagi masyarakat, sekaligus menjadi awal dari usaha mandiri warga memanfaatkan potensi lokal,” ujarnya.

BACA JUGA:  Kepmas Universitas Indonesia Laksanakan ECO Explorer di Salenrang Maros

Seorang warga yang mengikuti sosialisasi mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Mereka baru menyadari bahwa limbah tempurung kelapa yang selama ini dianggap tak berguna, ternyata bisa diolah menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tahan lama.

Dengan kolaborasi aktif antara mahasiswa, aparat desa, dan masyarakat, program ini diharapkan bisa berlanjut dan dikembangkan menjadi kegiatan usaha produktif yang berkelanjutan di Desa Leppangang.