NusantaraInsight, Sinjai – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, mahasiswa Universitas Hasanuddin yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di Desa Lamatti Riattang, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, menggelar kegiatan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan untuk pelaku usaha dan pekerja informal.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Nurul Qalby, mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria, sebagai bagian dari program kerja individu bertema “Pendaftaran Pelaku Usaha/UMKM sebagai Peserta BPJS Ketenagakerjaan.”
Sosialisasi ini dilaksanakan pada Jumat, 25 Juli 2025, dan dihadiri langsung oleh perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sinjai, yaitu Ibu Prasanti selaku Account Representative Perwakilan (ARP).
Ibu Prasanti hadir bersama dua orang staf pendamping dari BPJS lainnya untuk memberikan penjelasan teknis serta menjawab pertanyaan warga.
Sasaran utama dari kegiatan ini adalah pelaku usaha dan pekerja rentan seperti pemanjat pohon enau, pemotong batu, penjual makanan rumahan, serta pelaku UMKM yang hingga kini sebagian besar belum memiliki perlindungan sosial kerja.
Berdasarkan observasi dan wawancara, mayoritas masyarakat masih belum memahami pentingnya program BPJS Ketenagakerjaan maupun cara untuk menjadi peserta.
Dalam sesi pemaparan, Ibu Prasanti menjelaskan manfaat dari program Bukan Penerima Upah (BPU), yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
Ia juga menjelaskan bahwa iuran BPU sangat terjangkau dan dapat disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat, namun manfaatnya sangat besar terutama bagi pekerja dengan risiko tinggi.
Kepala Desa Lamatti Riattang yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasi atas program sosialisasi ini.
“Program ini sangat bagus untuk warga yang memanjat pohon enau karena bisa saja terjatuh dan terjadi kecelakaan kerja,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Untuk mempermudah proses pendaftaran, pendataan calon peserta dilakukan oleh aparat dusun masing-masing, yang kemudian diserahkan secara kolektif melalui pemerintah desa kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan. Mekanisme ini diharapkan mampu mempercepat proses registrasi sekaligus memastikan keterlibatan aktif seluruh unsur desa.
Nurul Qalby sebagai pelaksana program menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi awal dari meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya perlindungan jaminan sosial.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap warga desa dapat lebih memahami pentingnya BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko kerja, sekaligus meningkatkan kesejahteraan jangka panjang,” tuturnya.