Bikin Tikus Mandul !!! Mahasiswa KKN Unhas Kenalkan “Pil KB Tikus” dan Yellow Trap

NusantaraInsight, Gowa — Tikus sawah kini harus waspada! Mengapa demikian? Karena Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 Desa Pao punya cara unik dan ramah lingkungan untuk mengusir hama pengganggu pertanian yaitu Pil KB Tikus dan Yellow Trap.

Inovasi ini diperkenalkan langsung kepada warga dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pil KB Tikus dan Yellow Trap di Dusun Pattallassang, Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Sabtu malam (26/07/2025).

Dengan judul kegiatan yang mengundang rasa penasaran, mahasiswa KKN berhasil menarik perhatian puluhan warga, terutama kelompok tani untuk hadir.

Mereka antusias menyimak penjelasan tentang cara membuat racikan alami yang mampu menekan populasi tikus di sawah, tanpa bahan kimia berbahaya.

Tak hanya itu, mahasiswa juga mengenalkan Yellow Trap, perangkap serangga berbasis warna kuning yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama terbang.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan KKN yang bertujuan memberikan solusi alternatif bagi petani dalam menghadapi serangan hama tikus dan serangga yang sering merusak tanaman.

BACA JUGA:  Mahasiswa KKNT Unhas Buat Pembakaran Sampah Plastik di Desa P. Persatuan Sinjai

Melalui metode yang sederhana, aman, dan mudah diterapkan, mahasiswa memperkenalkan dua teknik pengendalian yaitu: Pil KB Tikus berbahan dasar alami dan Yellow Trap sebagai perangkap serangga.

Para petani yang hadir tampak antusias, tak hanya karena keunikan nama “Pil KB Tikus”, tetapi juga karena harapan yang mulai tumbuh kembali untuk bisa panen dengan hasil yang lebih baik.

Dalam sesi sosialisasi, peserta dijelaskan mengenai bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatan, dan cara aplikasi di lahan pertanian.

Mahasiswa juga menekankan pentingnya penggunaan metode pengendalian hama yang tidak merusak lingkungan dan tidak membahayakan manusia maupun hewan ternak.

Setelah sesi penjelasan, warga secara langsung diajak mempraktikkan pembuatan pil KB tikus dan yellow trap, dipandu oleh mahasiswa.

Peserta tampak antusias dan aktif bertanya, terutama mengenai efektivitas metode ini serta waktu aplikasi yang tepat di musim tanam.

Namun, di balik rasa antusias itu, terselip harapan baru dari warga.
“Kalau tikus sudah bisa ditangani begini, mungkin ke depan bisa dibuat juga semacam ‘pil KB’ untuk babi hutan. Karena itu juga salah satu hama paling besar bagi kami di sini,” ujar seorang warga dengan nada serius namun penuh harapan.

BACA JUGA:  Asnawin Aminuddin Terpilih Ketua IKA Pascasarjana Unpacti Makassar

Menurut Haerunniza, selaku penanggung jawab kegiatan, program ini diharapkan menjadi salah satu bentuk inovasi yang bisa diterapkan secara berkelanjutan oleh petani.