NusantaraInsight, Enrekang — Uji tahsin ini diadakan untuk menilai kemampuan membaca Kitab Suci Al-Qur’an di kalangan siswa-siswi Kelas X di SMA Negeri 2 Enrekang, Kamis (17/7/2025)
Menurut Kepala UPT SMAN 2 Enrekang Sukayono, S.Pd, aktivitas ini bertujuan untuk menilai kemampuan membaca Alquran yaitu dengan memastikan setiap pelajar mempunyai kemampuan membaca Alqur’an dengan baik dan benar.
Uji tahsin ini, lanjutnya, untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mendorong pelajar untuk meningkatkan keterampilan membaca dan memahami Al-Qur’an.
Dan terpenting menurut Sukayono, uji tahsin ini untuk memupuk kecintaan terhadap Al-Qur’an sebagai panduan hidup.
Uji tahsin ini dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan kerjasama Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Beberapa aspek penting dalam pelaksanaan ini termasuk:
– Pengaturan Jadwal : Ujian akan dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan bagi memastikan semua pelajar dapat menjalani ujian tanpa sebarang gangguan.
– Metodologi Penilaian : Penilaian akan dilakukan berdasarkan kefasihan, tajwid, dan penghayatan dalam membaca Al-Qur’an.
– Pengawasan : Guru-guru Pendidikan Agama Islam akan memantau dan memberikan bimbingan semasa ujian berlangsung.
Pelaksanaan uji tahsin ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
– Mengenal Pasti Kelemahan : Membantu guru mengenal pasti kelemahan pelajar dalam membaca Al-Qur’an agar dapat diberikan bimbingan yang lebih fokus.
– Meningkatkan Kepercayaan Diri : Meningkatkan kepercayaan diri pelajar dalam membaca Al-Qur’an di hadapan umum.
– Mempererat Silaturahmi : Menjadi kesempatan bagi pelajar untuk saling mengenal dan bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan mereka.
Uji tahsin merupakan langkah penting dalam memastikan pelajar SMA Negeri 2 Enrekang memiliki kemampuan membaca Kitab Suci Al-Qur’an dengan baik.
Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca tetapi juga memupuk kecintaan terhadap Al-Qur’an sebagai panduan hidup.
Dengan kerjasama antara Panitia Pelaksana MPLS dan Guru Pendidikan Agama Islam, diharapkan pelajar dapat mencapai hasil yang optimal dan terus berkembang dalam pembelajaran agama, tandas Sukayono.