NusantaraInsight, Maros — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Maros berkunjung ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar, Selasa (3/6/2025) dalam rangka penerapan sekolah inklusif di Kabupaten Maros.
Kunjungan Disdikbud Maros dipimpin oleh Kabid Pembinaan Ketenagaan Andi Darmansah,SP.,M.Si dan didampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan jenjang SMP Fauziah Takdir, S.Sos.,M.Si, Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan jenjang SD Muliyati, S.Pd.,M.Pd serta para staf Disdikbud Kabupaten Maros.
Rombongan Disdikbud Maros diterima langsung oleh Kepala UPT SLBN 1 Makassar Andi Hamjan, S.Pd.,M.Pd di Aula Handayani SLBN 1 Makassar.
Turut mendampingi Andi Hamjan adalah Kepala Tata Usaha, para Tim teknis, Wakasek SLBN 1 Makassar, Koordinator Vokasional serta para staf pengajar.
Mengawali acara Andi Hamjan mengucapkan selamat datang atas kunjungan Disdikbud Maros di SLBN 1 Makassar.
Ia juga menjelaskan secara singkat terkait visi dan misi SLBN 1 Makassar, karakter dan karakteristik anak berkebutuhan khusus, proses akademik dan keterampilan yang digalakkan di sekolah.
Andi Hamjan juga secara khusus menyampaikan salah satu yang dibutuhkan oleh sekolah inklusi adalah kemampuan sekolah untuk melakukan asesmen terhadap calon siswa.
“Ini sangat penting untuk mengetahui nilai kekhususan siswa bersangkutan. Apabila saat assesmen ini keliru menilai siswa, maka akan berimplikasi pada penanganan bagi anak. Karena setiap kekhususan anak itu berbeda-beda untuk penanganannya,” ulas Andi Hamjan.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa tahap awal untuk pembentukan sekolah inklusi adalah pengetahuan guru untuk asesmen calon siswa yang terindikasi berkebutuhan khusus.
Selain itu, menurutnya, dibutuhkan ULD (Unit Layanan Disabilitas) di Dinas Pendidikan di kabupaten kota.
ULD ini adalah fasilitas yang menyediakan layanan khusus untuk siswa berkebutuhan khusus.
ULD ini menyediakan berbagai layanan seperti asesmen, terapi, dan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
“Jadi ULD ini merupakan layanan terpadu yang di dalamnya ada dokter, psikiater, terapis dan juga tim asesmen yang bertujuan untuk memberikan layanan yang komprehensif, meliputi asesmen, terapi, dan pembelajaran, untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa,” ungkapnya lagi.
Lebih jelas, Andi Hamjan menerangkan bahwa ULD ini juga mendorong inklusi dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang mendukung keberadaan siswa berkebutuhan khusus di lingkungan pendidikan.
Di ULD ini ada bidang Asesmen, untuk melakukan asesmen untuk mengidentifikasi jenis dan tingkat kebutuhan khusus siswa, sehingga dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat.