Merayakan Hari Pendidikan Nasional 2025 di Kampus Lorong K-Apel

Oleh Indra Mayanti Noer, S.S., M.Hum_

NusantaraInsight, Makassar — Kampus Lorong K-Apel yang berkolaborasi dengan Aruna Ikatuo Indonesia kembali menunjukkan eksistensinya sebagai ruang belajar terbuka yang menjembatani kebutuhan masyarakat dalam meraih kebebasan belajar. Tepat di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025, semangat belajar yang tidak terbatas usia terlihat jelas di lorong kecil Lorong Daeng Jakking Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Yang merupakan pusat kegiatan Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Kampus Lorong. Dari anak-anak, ibu rumah tangga, hingga para lansia, semua larut dalam atmosfer pembelajaran yang akrab dan membebaskan.

Saya, Indra Mayanti Noer, sebagai salah satu pengajar di Kampus Lorong, merasakan sendiri denyut semangat warga yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Setiap kali saya mengajar, ada kebahagiaan tersendiri melihat anak-anak dan ibu-ibu menyimak dengan penuh antusias. Mereka tidak hanya mendengarkan, tapi juga aktif berbagi cerita, bertanya, dan berdiskusi.

Pembelajaran di Kampus Lorong K-Apel tidak bersifat kaku. Materi disesuaikan dengan latar belakang dan kebutuhan mereka. Untuk anak-anak, pendekatan dilakukan secara menyenangkan dan kreatif. Bagi ibu-ibu dan lansia, metode pengajaran lebih komunikatif dan aplikatif. Hal ini membuktikan bahwa Kampus Lorong K-Apel adalah ruang belajar yang inklusif, tempat setiap individu bisa bertumbuh, tanpa memandang usia maupun latar pendidikan.

BACA JUGA:  Dedikasi di Kampus Lorong, Risma Asriani Mengajar Mata Kuliah Bahasa Inggris 

Pada momentum Hari Pendidikan Nasional ini, kami menggelar kegiatan istimewa yang melibatkan kolaborasi antara K-Apel dan Aruna Ikatuo Indonesia dalam program pengabdian masyarakat. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menjadi kekuatan besar untuk memajukan pendidikan.

Kegiatan kali ini bertepatan dengan sesi pembelajaran Bahasa Jepang, yang saya ampu dan biasa disebut oleh anak-anak sebagai “Indra-sensei.” Materi pengenalan budaya dan bahasa asing ini kami anggap penting sebagai bagian dari pembentukan wawasan global sejak dini. Anak-anak tampak antusias, bahkan beberapa di antara mereka menyuarakan mimpi untuk belajar hingga ke Jepang dengan beasiswa.

Semangat seperti inilah yang ingin terus kami jaga di Kampus Lorong K-Apel. Bahwa pendidikan bukan milik ruang kelas formal semata, tapi bisa tumbuh dan berkembang dari lorong-lorong sempit sekalipun. Di sinilah kebebasan belajar menemukan maknanya: siapa pun berhak belajar dan berbagi ilmu.

Hari Pendidikan Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa tugas kita belum selesai. Masih banyak ruang-ruang belajar yang harus kita buka, banyak hati yang perlu kita sentuh dengan ilmu, dan banyak mimpi yang perlu kita bantu wujudkan. Kampus Lorong K-Apel hadir bukan hanya sebagai tempat belajar, tapi sebagai simbol harapan bahwa masa depan pendidikan Indonesia ada dalam semangat gotong royong dan kolaborasi.