NusantaraInsight | Pamboang — Ratusan jamaah hadiri haul oleh keluarga besar K.H. Muhammad Yahya.
Haul berlangsung Minggu 20 April 2025 di Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Haul sang ulama kharismatik yang dihadiri ratusan jamaah merangkai tema “Merajut Doa Memperkuat Syiar” pada 21 Syawal 1446 H.
Acara yang ratusan jamaah hadiri Haul K.H. Muhammad Yahya ini menjadi momentum spiritual untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keilmuan dan keteladanan para ulama.
Sayyid Fadlu dalam tausiyahnya saat Ratusan Jamaah Hadiri Haul K.H. Muhammad Yahya mengajak para hadirin untuk meneladani akhlak dan jalan dakwah ulama salaf.
“Para ulama kita dahulu berdakwah bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan kasih dan keteladanan yang membumi,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.
Melestarikan Warisan Nilai
Ahmad Yahya, putra K.H. Muhammad Yahya, menekankan pentingnya melestarikan warisan nilai melalui jalur silaturahmi dan sanad keilmuan, di hadapan ratusan jamaah hadiri haul K.H. Muhammad Yahya.
Sementara Drs. H. Mukhlis Hannan juga menyampaikan hal senada, menyebut haul ini sebagai bentuk nyata kecintaan terhadap ulama dan tradisi keislaman lokal.
Benteng Kultural dan Spiritual
Camat Pamboang, Muhammad Akbar Tambaru, S.Sos., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya haul Merajut Doa, Menguatkan Syiar di Pamboang.
“Kegiatan seperti ini menjadi benteng kultural dan spiritual, menguatkan jati diri umat dan menjaga kearifan lokal,” ujarnya.
Dirinya juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan masyarakat.
Keteladanan Tidak Lekang oleh Waktu
Haul K.H. Muhammad Yahya menegaskan bahwa keteladanan tidak lekang oleh waktu.
Selama nilai-nilainya terus diwariskan dan diamalkan, cahaya kebaikan akan senantiasa bersinar bagi generasi hari ini dan masa depan.
Haul ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kesadaran spiritual masyarakat.