Monev Program Kerja KKNT Unhas Gelombang 113 di Bumi Turatea

NusantaraInsight, Jeneponto — Monitoring dan evaluasi (Monev) program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Desa Kayuloe Barat Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto berlangsung pada hari Ahad Tanggal 26 Januari 2024 di Balai Desa Kayuloe Barat, program kerja sangat penting untuk memastikan bahwa setiap rencana yang telah disusun mahasiswa KKNT dapat berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan bersama masyarakat setempat.

Memulai Monitoring dan Evaluasi (Monev) selaku dosen pengampu KKN (DPK) Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S., M.Hum memaparkan bahwa, program kerja berperan penting dalam menilai keberhasilan suatu program berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, melalui evaluasi, efektivitas, efisiensi, dan dampak program dapat diukur secara objektif, sehingga informasi tersebut dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan ke depan.

Selain itu, evaluasi memberikan pembelajaran berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas program berikutnya dan memastikan sumber daya yang digunakan memberikan manfaat optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Ibrah Rahmat Ashary Nasrun, Salah seorang peserta KKN dari prodi Teknik Sipil mengemukakan terkait program kerjanya, Program Pengadaan dan Preservasi Wilayah dan Infrastruktur adalah inisiatif strategis yang bertujuan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan serta menjaga keberlanjutan infrastruktur yang sudah ada.

BACA JUGA:  CGP Gelar Hasil Karya di Lokakarya Panen Hasil Belajar.

Dalam program ini, pengadaan wilayah mengacu pada upaya pemerintah atau pihak terkait untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pengembangan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, gedung, dan jaringan utilitas lainnya.

Proses pengadaan dilakukan dengan mengutamakan transparansi, efisiensi, dan keadilan, agar dapat memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, utamanya di Desa Kayuloe Barat.

Sementara itu koordinator Desa Wisjar Mauladi Ahsan menjelaskan, preservasi wilayah dan infrastruktur secara digital bertujuan untuk merawat dan mempertahankan kualitas serta fungsi infrastruktur yang ada agar tetap optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat desa.

Dengan pengelolaan yang baik, program ini tidak hanya meningkatkan usia pakai infrastruktur tetapi juga mendukung terciptanya kawasan yang nyaman bagi masyarakat.

Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi program ini.

Menurut Nurfanning, mahasiswa Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, bahwa Pengelolaan hasil pertanian lokal melibatkan serangkaian langkah untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi pertanian, dimulai dari perencanaan tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat.