DOA MENEMBUS LANGIT

Cerpen: Mulyati

Matahari pagi baru saja menampakkan sinarnya di ufuk timur, seakan membawa rasa hangat dan semangat untuk seorang guru honorer. Guru itu tak lain adalah Melinda seorang guru honorer di Sekolah Dasar di Butta Salewangan. Dengan membawa perlengkapan mengajar dan bekal kedua putrinya ia pun melangkah keluar rumah sambil menggandeng tangan putri kecilnya. Ia berjalan menyusuri pematang sawah yang baru saja di panen, sesekali ia berhenti untuk istirahat dan memperbaiki posisi tas ransel dipundaknya.
Menyusuri pematang sawah sudah sering ia lakukan baik pergi maupun pulang sekolah demi mengirit pengeluaran. Setelah menempuh sekitar 30 menit perjalanan sampailah ia ke sekolah tempatnya mengajar. Ia menghela napas panjang sambil berucap Alhamdulillah belum ada murid yang mendahului saya.
Prinsipnya ia harus menjadi yang pertama hadir di sekolah, jika muridnya datang lebih awal artinya ia sudah terlambat. Ibu guru Melinda begitulah sapaan akrab para orang tua murid, beliau dikenal sebagai guru yang cerdas, rajin, ulet, sederhana, ramah, penyayang, dan sabar, sehingga tak heran kalau murid-murid dan para orang tua juga sangat sayang pada Ibu Melinda .
Kelas Ibu Guru Melinda tidak pernah luput dari kunjungan ketika ada ada supervisi dan penilaian kelas dari Kabupaten. Media dan alat pembelajaran di kelasnya selalu ditata dengan rapi sesuai tema yang diajarkan,, administrasi kelas, termasuk rencana pembelajaran per hari, minggu ,bulan dan semester sampai tahunan selalu siap di dalam kelasnya, dan di tata dengan rapi. Setelah pelajaran usai dan memastikan semua muridnya sudah pulang iapun menyiapkan bahan pelajaran untuk keesokan harinya.
Suatu hari dan inilah awal mengukir prestasi bagi Ibu Guru Melinda,
“Ibu Melinda tiga hari ke depan ada seleksi guru berprestasi di tingkat Kabupaten, saya berharap Ibu Melinda bisa ikuti lomba tersebut,” kata Ibu Ratih sebagai kepala sekolah. Ibu Ratih adalah Kepala sekolah yang bijaksana dan penuh keteladanan tidak membeda bedakan antara yang PNS dan Honorer.
“Lomba guru berprestasi Bu” ?, Melinda bertanya balik kepada Ibu Ratih yang masih menatapnya.
“Mohon maaf Ibu, apa yang harus saya lakukan dan seperti apa lombanya?, tanya Melinda

BACA JUGA:  TANGISAN GERIMIS

Kepala sekolah memberikan surat dari Dinas Pendidikan Kabupaten yang berisi persyaratan lomba. Setelah membaca dengan seksama, Melinda menjawab “baiklah Ibu saya akan berusaha maksimal untuk mengikuti lomba tersebut, mohon arahan petunjuk dan bantuan Ibu kepala sekolah beserta teman-teman dalam menyiapkan kelengkapan lomba yang dipersyaratkan, saya juga berharap Doa Ibu bersama teman-teman semoga Allah memudahkan jalannya, saya bisa mengikuti lomba tersebut dan meraih juara terbaik” pinta Melinda dengan penuh harap.