NusantaraInsight, Makassar— Jumat (29/11/2024) Puncak Acara HUT ke-53 KORPRI Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan di Britama Mahaka Kelapa Gading Jakarta Utara resmi dibuka oleh Menteri PAN RB, Rini Widyantini mewakili Presiden RI Prabowo Subianto. Puncak Acara dihadiri oleh Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, Kepala BSSN Hinsa Siburian, Kepala BNN, Martinus Hukom, Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Ketua DP KORPRI Kementerian/Lembaga, Sekretaris Jenderal Kementerian/Lembaga, Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ketua DP KORPRI Provinsi DKI Jakarta, Mitra KORPRI Nasional, Duta KORPRI 2024-2025, dan Pemenang KORPRI Award serta Para ASN baik yang hadir langsung lebih dari 4.000 orang, dan secara online yaitu 1.000 melalui zoom dan 45.195 viewers youtube.
Ketua Umum DP KORPRI Nasional Prof Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH dalam Laporan puncak acara HUT ini, mengucapkan Dirgahayu KORPRI, Selamat ulang tahun ke 53 untuk seluruh anggota KORPRI dimanapun bertugas. Tetaplah semangat, berkarya dan setia kepada negara sampai akhir. Pada tahun ini, tema Peringatan HUT KORPRI adalah KORPRI untuk Indonesia, dimaksudkan agar seluruh ASN anggota KORPRI mampu mendarmabaktikan seluruh kekuatan dan kemampuan terbaiknya untuk Indonesia.
Dalam laporan selanjutnya, Zudan juga menyampaikan dukungan atas Program Presiden Prabowo yaitu program Asta Cita agar dapat terwujud. “ *Pertama*, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM. *Kedua*, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. *Ketiga*, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur. *Keempat*, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. *Kelima*, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. *Keenam*, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. *Ketujuh*, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba. *Kedelapan*, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai”, ujar Prof Zudan.