Kolaborasi Bantuan Kemanusiaan Palestina dari 83 OPZ Resmi Diberangkatkan ke Gaza

NusantaraInsight, Jakarta — Penyaluran kolaborasi bantuan Palestina dari 83 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang difasilitasi oleh Forum Zakat  secara resmi diberangkatkan pada Rabu, 20 November 2024 via Yordania. Bantuan ini disampaikan kepada rakyat Palestina melalui Karem Shalom, Yordania.

Total sebanyak 8.848 paket bantuan, yang terdiri dari makanan cepat saji dan kebutuhan pokok lainnya, siap diberangkatkan menuju Gaza Utara yang tengah terisolasi sejak awal Oktober 2023.

Bantuan ini diangkut menggunakan 12 truk kemanusiaan yang akan menempuh jalur darat dan dikawal ketat oleh pasukan Kerajaan Yordania. Alfian Fadhilah, Project Manager Bidang III Forum Zakat, menyampaikan bahwa pengiriman bantuan via Yordania akan berjalan aman, mengingat adanya dukungan penuh dari Pemerintah Kerajaan Yordania.

*Perjalanan Bantuan yang Terjamin Keamanan dan Ketepatan Waktu*

Alfian Fadhilah mengungkapkan bahwa 12 truk kemanusiaan akan dikawal langsung oleh tentara Yordania hingga mencapai Gaza. Setiap paket bantuan telah dibungkus rapat dengan plastik wrapping, yang dirancang untuk melindungi isi bantuan dari hujan dan panas yang mungkin terjadi selama perjalanan. “Satu truk berisi sekitar 20 palet, dan setiap palet terdapat 20 paket bantuan,” kata Alfian.

BACA JUGA:  Meriah, IIP BUMN Gandeng "Klikhijau" Gelar Event Edukasi Sampah di Makassar

Saat ini bantuan tersebut masih berada di Gudang Amman, Yordania, dan akan dipindahkan ke Gudang JHCO, sebuah badan amal yang berada di bawah Kerajaan Yordania. Setelah itu, bantuan akan diproses dan dibawa ke wilayah Tepi Barat melalui King Hussein Bridge, kemudian melewati Allenby Street dan Perbatasan Zikim, sebelum akhirnya sampai ke Gaza Utara. Sepanjang perjalanan, bantuan ini akan dikawal oleh tentara kerajaan untuk memastikan ketepatan waktu dan keamanan.

Tim Konsorsium Kolaborasi juga telah menetapkan standar kedaluwarsa minimal satu tahun untuk semua paket bantuan, guna memastikan jika terjadi penundaan pengiriman di titik-titik pemeriksaan, bantuan tetap aman untuk digunakan. Gelombang pengiriman ini merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini melalui jalur Yordania, mencerminkan komitmen yang kuat untuk membantu Palestina.

*Fokus Bantuan untuk Gaza Utara yang Terisolasi*

Sementara Gaza Selatan telah mendapatkan banyak bantuan kemanusiaan, Gaza Utara mengalami isolasi yang berkepanjangan akibat kondisi yang semakin memburuk. Untuk itu, bantuan kali ini difokuskan untuk menjangkau daerah-daerah yang selama ini kesulitan menerima bantuan.

BACA JUGA:  Mendagri Tito Harap Idulfitri Jadi Momen Kedamaian Setelah Pemilu

“Bantuan ini akan membantu memenuhi kebutuhan mendesak saudara-saudara kita di Gaza Utara yang sudah lama terisolasi. Kami berharap dengan kolaborasi ini, kami bisa meringankan beban mereka,” lanjut Alfian dalam laporannya.