NusantaraInsight, Makassar — Lorong Daeng Jakking yang berada di Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate, menjadi perhatian sejumlah tenaga pengajar lintas universitas dan para mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas).
Sekilas lorong yang memiliki lebar lebih kurang 2,5 meter dan panjang sekitar 35 meter tak memiliki keistimewaan. Apalagi sosok lorong sering terlewatkan jika melintasi Jalan Daeng Tata 3 karena berada di belakang Kantor Lurah Parangtambung.
Namun hal itu berbeda, menurut kaca mata seorang Dr Dirk Sandarupa yang oleh Komunitas Anak Pelangi dan Aruna Ikatuo didaulat sebagai Rektor Kampus Lorong.
Dr Dirk yang juga seorang dosen di Unhas menyampaikan kekagumannya kepada Lorong Daeng Jakking saat memberikan sambutan pada Launching Kampus Lorong, Minggu (3/11/2024).
“Selamat datang di Kampung Wisata Literasi Lorong Daeng Jakking, sebuah ruang unik yang menggabungkan budaya literasi dengan keindahan lokal Parang Tambung! Di sini, setiap lorong dan sudut penuh dengan cerita, sastra, dan seni yang mengajak kita untuk memahami lebih dalam tentang budaya, sejarah, dan kehidupan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Di Kampung Wisata Literasi ini, lanjut Dr Dirk, pengunjung dapat menemukan beragam kegiatan seperti book sharing, diskusi literasi, dan kegiatan menulis kreatif. Anak-anak hingga dewasa diajak untuk terlibat dalam proses belajar yang interaktif dan menyenangkan, memperkuat kecintaan pada literasi. Selain itu, kampung ini juga menjadi wadah untuk mendukung para seniman lokal, dengan ruang-ruang seni di mana hasil karya mereka dapat dipamerkan dan diapresiasi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen untuk menjadikan literasi sebagai gaya hidup, serta untuk mendukung wisata edukatif yang berakar pada kearifan lokal. Selamat menikmati perjalanan literasi Anda di Kampung Wisata Literasi Lorong Daeng Jakking!
Dunia ini penuh dengan orang-orang pintar, namun kekurangan manusia yang kreatif. Orang pintar mungkin tahu banyak, tetapi orang kreatif tahu bagaimana membuat sesuatu yang berbeda, menambah nilai, dan menciptakan perubahan. Kreativitas adalah nyawa yang harus kita tanamkan dalam diri mahasiswa Kampus Lorong, agar mampu berkontribusi dengan cara unik di tengah masyarakat, tegasnya.
“Pertemuan kami bersama Kak Maman dan Mou telah menginspirasi kami untuk merumuskan visi dan misi yang membawa Kampus Lorong ke arah yang lebih jelas dan strategis. Visi kami adalah menjadi kampus yang tidak hanya mencetak lulusan dengan kecakapan akademik, tetapi juga individu-individu kreatif yang inovatif, berjiwa sosial, dan mampu menjawab tantangan zaman,” imbuh Rektor Kampus Lorong yang selalu berpenampilan modis ini.