Bahtiar menjelaskan, pada kunjungannya kali ini ada beberapa yang menjadi pembahasan. Selain tentunya silahturahmi, untuk dapat mendukung program kerja dari Pemerintah Provinsi Sulsel, selama setahun masa jabatannya.
“Saya ingin membangun narasi tunggal tentang program -program strategis untuk mengelola pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan Sulsel dalam satu tahun kedepan. Saya memiliki delapan program prioritas sesuai dengan arahan dari Presiden (Joko Widodo) dan ini akan digerakkan di Sulsel,” katanya Bahtiar, usai silahturahmi bersama dengan Kepala Stasiun LPP RRI Makassar, Jaya Maulana Rukmantara.
Ia berharap, sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI menjadi mitra strategis. Apalagi dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) di Kementerian Dalam Negeri.
“Saya mantan Kapuspen, memang kawannya teman-teman media termasuk RRI, saya bolak-balik ke Pro 2 , Pro 3 dan Pro 1, ini sudah menjadi menu sehari-hari, sepanjang karir saya di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri,” jelasnya lebih jauh.
Dengan delapan program seperti stunting, kemiskinan, gizi buruk dan ketahanan pangan, Bahtiar mengaku peran RRI dalam melakukan sosialisasi terkait program ini sangat membantu. Apalagi masyarakat dalam mencari informasi masih dominan melalui jaringan radio.
“Dengan kondisi wilayah di Sulsel terdiri dari pegunungan dan kepulauan, masyarakat paling dominan dalam mencari sumber informasi adalah melalui jaringan radio, dan RRI masuk hingga ke kampung-kampung, dimana jaringannya telah menjangkau 95 persen di daerah,” sebutnya.
Untuk itu, Bahtiar mengajak RRI bersama mendukung programnya, apalagi sesama pemerintah tentu harus bekerjasama. “Makanya saya datang, sowan bersama beliau (Jaya Maulana), Insya Allah bisa sinergi,” harapnya.
Selain itu, Bahtiar sempat memaparkan beberapa programnya. Seperti mengatasi permasalahan stunting, ada kemiskinan, gizi buruk, ketahanan pangan, serta inflasi dan semua permasalahan tersebut. Cara menyelesaikannya, dengan memberikan pendapatan di luar yang didapatkan (penghasilan tetap dari pekerjaan).
Salah satunya, dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak digarap dan yang bisa ditanami oleh masyarakat, untuk menanam tanaman yaitu pisang sebagai menjadi komiditi unggulan.