Munafri: HUT Kota 2025 Momentum Kolaborasi dan Kepedulian

Wali Kota yang akrab disapa Appi itu menegaskan, kegiatan HUT kali ini akan dikemas sederhana namun bermakna agar dirasakan semua elemen warga masyarakat Makassar.

Ia mengingatkan seluruh perangkat daerah agar tidak menonjolkan kemegahan, melainkan memperkuat empati dan kepedulian sosial.

“Saya tidak mau glamor. Lebih sederhana tapi sarat makna. Kita mau membuat sesuatu yang berbeda, unik, tapi berdampak besar bagi masyarakat. Tahun ini kita bekerja untuk masyarakat,” imbuh politisi Golkar itu.

Appi juga menyampaikan keinginannya agar seluruh rangkaian kegiatan dipusatkan di Lapangan Karebosi, sebagai simbol ruang interaksi antara pemerintah dan warga.

Dalam rapat tersebut, orang nomor satu Kota Makassar itu juga mengingatkan jajaran agar setiap kegiatan dijalankan secara efisien dan tepat sasaran.

Appi menolak pola kegiatan yang menghabiskan anggaran besar tanpa manfaat langsung bagi masyarakat. Apalagi sewa menyewa panggung yang harga fantastis.

“Saya tidak mau ada acara dengan anggaran besar, tapi dampaknya kecil. Misalnya, panggung Rp300 juta, EO nya Rp100 juta, tapi hadiah ke masyarakat hanya Rp25 juta,” tuturnya.

BACA JUGA:  Wali Kota Makassar Support Pekan Olahraga Nipah 2025

“Bukan itu yang saya mau. Tapi tolong dan tolong, buat kegiatan kombinasikan kegiatan supaya manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” kata Appi melanjutkan.

Selain efisiensi, ia juga mendorong maksimalisasi belanja lokal untuk memperkuat ekonomi warga Makassar.

Belanja semaksimal mungkin harus lokal, supaya perputaran uang tetap di Makassar. Ini penting agar ekonomi kota ikut bergerak dari kegiatan HUT ini.

Munafri menegaskan pentingnya keseragaman konsep dalam seluruh rangkaian kegiatan HUT. Ia meminta agar tidak ada perangkat daerah yang berjalan sendiri-sendiri atau membuat logo maupun konsep acara terpisah.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam penyelenggaraan HUT ini, tidak boleh ada ego sektoral antarinstansi. Semua pihak harus bekerja dalam semangat kolaborasi lintas sektor.

“Satu rakyat, konsep satu, desainnya satu, logonya satu. Jangan terpecah-pecah. Semua harus inline dan seirama dengan panitia besar. Tidak boleh jalan sendiri,” ujarnya.

Lebih jauh, Wali Kota meminta agar kegiatan HUT ini dikemas sebagai gerakan empati sosial berskala kota, bukan pesta hiburan.

Dia ingin kegiatan dari tiap SKPD memiliki dampak sosial yang jelas, terutama bagi kelompok rentan, masuk disabikitas untuk andil dalam kemeriahan HUT Makassar tahun ini.

BACA JUGA:  Firman Pagarra Jabat Pj Sekda Makassar

“Saya lebih menganggap HUT Kota ini seperti charity besar. Kegiatan pendidikan harus mencari anak-anak berprestasi dan yang membutuhkan. Jangan lupa libatkan saudara-saudara difabel. Ini penting sekali,” tandasnya.