Penghargaan Swasti Saba Wiwerda merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan kota dalam memenuhi sembilan tatanan dan 136 indikator Kota Sehat.
“Makassar menjadi salah satu dari 41 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan layak menerima predikat ini, menandai pengakuan nasional terhadap kemajuan pembangunan kesehatan dan lingkungan di Kota Anging Mamiri,” jelasnya.
dr. Ida menambahkan, capaian tersebut tidak lepas dari kerja keras dan kerja kolaboratif seluruh elemen yang terlibat. Mulai dari Tim Pembina Kota Sehat, Forum Kota Sehat, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penanggung jawab tatanan.
Juga pihak forum Komunikasi Kecamatan Sehat, Kelompok Kerja (Pokja) Kelurahan Sehat, hingga masyarakat yang berkontribusi langsung dalam penyiapan lokus penilaian.
Dengan pencapaian ini, Pemerintah Kota Makassar berharap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Kota Sehat.
“Target selanjutnya adalah meraih predikat Swasti Saba Wistara, bahkan menuju tingkatan tertinggi Wistara Paripurna pada penilaian KKS tahun 2027 mendatang,” jelansya.
dokter Ida menyebutkan, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Makassar untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor.
Upaya menjaga keberlanjutan tatanan Kota Sehat di tingkat kelurahan maupun kecamatan harus terus dipertahankan sebagai bukti komitmen bersama dalam membangun kota yang sehat, aman, nyaman, dan inklusif.
Saat ini, Kota Makassar berada pada posisi kedua, yakni Swasti Saba Wiwerda. Namun dengan kerja berkelanjutan sesuai visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota, optimisme menuju Wistara pada 2027 semakin kuat.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata keseriusan Kota Makassar dalam menghadirkan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh warga,” tutup dok Ida.














