Makassar Mantapkan Langkah Menuju Kota Sehat

“Lingkungan sekolah dipantau secara rutin untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit,” ungkap Appi.

Keempat, Pasar. Memiliki 13 indikator dengan capaian 88%. Sedangkan, KTR di pasar naik dari 38% ke 55%. Dan Fasilitas ruang ASI naik dari 67% ke 72%. Serta Pengelolaan limbah cair meningkat dari 11% ke 33%.

“Lima pasar telah menerapkan KTR, sementara sejumlah pasar lain mengelola sampah dengan metode 3R. Pengawasan bahan pangan dilakukan rutin bersama dinas terkait dan BPOM,” jelas politisi Golkar itu.

Kelima, Perkantoran dan Perindustrian. Memiliki 11 indikator dengan capaian 86%. Serta, seluruh industri kecil-menengah mendapat pembinaan K3, pos UKK berjalan optimal, dan seluruh kawasan perkantoran menerapkan KTR.

“Juga Mall pelayanan publik dilengkapi ruang bermain anak dan ruang laktasi,” terang Ketua IKA FH Unhas itu.

Keenam, Pariwisata. Memiliki 12 indikator dengan capaian 85%. Dimana, pada tahun 2024, daya tarik wisata telah menyediakan asuransi wisata. Desa wisata berkembang di Pulau Lanjukang, Pulau Samalona, dan pulau lainnya.

BACA JUGA:  Bunda PAUD Makassar Dorong Implementasi Perwali No. 51 Tahun 2021 untuk PAUD Satu Tahun Pra-SD

Ketujuh, Transportasi dan Tertib Lalu Lintas. Memiliki 11 indikator dengan capaian 86%. Serta, Angkutan umum laik jalan 86,7%. Juga, fatalitas kecelakaan turun dari 7,6% ke 7%. Dan terminal Daya memenuhi standar kesehatan dan KTR.

“Kami Pemkot mengoperasikan bus sekolah gratis untuk meringankan biaya transportasi pelajar. Sebanyak 243 unit CCTV dipasang untuk memantau lalu lintas dan keamanan kota,” tutur Appi.

Kedelapan, Perlindungan Sosial. Memiliki 13 indikator dengan capaian 82%. Dan Kasus kriminal menurun dari 243 kasus menjadi 131 kasus. Serta Layanan rumah aman, trauma center, dan pusat pembelajaran keluarga tersedia bagi korban kekerasan.

“Perlindungan anak diperkuat lewat pembinaan moral dan spiritual, termasuk program kampung tangguh bencana sosial,” katanya.

Kesembilan, Penanggulangan Bencana. Memiliki 14 indikator dengan capaian 82%. Serta dokumen kajian risiko bencana telah disusun pada 2024, dan forum pengurangan risiko bencana terus berjalan.

“Edukasi kesiapsiagaan bencana dilakukan melalui program Salaman Sahabat Anak dengan metode ramah anak,” jelas orang nomor satu Kota Makassar itu.

BACA JUGA:  Pemkot Perbaiki Akses dan Atasi Kemacetan di Wilayah Antang

Lebih lanjut, Munafri menegaskan bahwa seluruh capaian ini adalah hasil kerja kolektif. Kota sehat hanya bisa terwujud bila semua pihak bergerak bersama.

“Data ini menunjukkan kita berada di jalur yang benar, tapi kita tidak boleh berhenti di sini,” tutupnya.

br