NusantaraInsight, Makassar — Lurah Maccini Sombala Kecamatan Tamalate Kota Makassar Saddam Musma mengagendakan Literasi Lorong Digital bersama tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Selasa (18/7/2023).
Tiga orang dari Kementerian Kominfo yang dipimpin oleh Octovaldo Akhlaqul Karim ini, menyambangi Kantor Lurah Maccini Sombala untuk membahas terkait pengembangan Literasi Digital.
Dalam rilisnya kepada media ini, program literasi digital yang akan dilakukan di lorong wisata adalah rangka mempercepat program transformasi digital Indonesia
dan mendorong peningkatan pengetahuan teknologi informasi dan
komunikasi masyarakat Indonesia. Untuk itu, diperlukan upaya dan strategi
untuk memaksimalkan literasi digital.
Badan dunia UNESCO sendiri mendefinisikan literasi digital sebagai “kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan
konten atau informasi dengan kecakapan kognitif, etika, sosial
emosional, dan aspek teknis teknologi.”
Dengan adanya literasi
digital, maka setiap masyarakat Indonesia diharapkan dapat berpikir
kritis terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Aplikasi
Informatika, Direktorat Pemberdayaan Informatika, Sub Direktorat
Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama
mitra jejaring GNLD Siberkreasi telah menyusun sebuah Peta Jalan
Literasi Digital tahun 2021-2024 untuk meningkatkan partisipasi
digital masyarakat, mendorong pengembangan ilmu pengetahuan
masyarakat di bidang TIK dan digital serta mendorong tingkat
kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
Di dalam peta jalan ini dirumuskan juga 4 (empat) kerangka dalam
menyusun kurikulum literasi digital, yaitu: Digital Skills, Digital
Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture.
Serta 3 (tiga) kerangka dalam menyusun program untuk 3 (tiga) komponen masyarakat,
yaitu: Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government.
Kerangka ini kemudian diturunkan menjadi program Literasi Digital yang
bertujuan untuk membuat masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi
dan media digital dengan benar dan
bertanggung jawab di tingkat dasar, madya, dan mahir, dan tidak
melupakan juga kelas literasi digital untuk masyarakat inklusif.
Di tahun 2023 ini, Program Literasi Digital akan lebih menyasar segmen
pendidikan, instansi pemerintahan, dan masyarakat umum dengan
penyelenggaraan secara paralel di Kabupaten/Kota.