Oleh karena itu, kesejahteraan anggota KORPRI harus menjadi perhatian utama, termasuk pengembangan karier yang bebas dari campur tangan politik agar netralitas ASN tetap terjaga.
Pas kesempatan ini, pria yang akrab disapa Appi ini menegaskan, bahwa KORPRI merupakan bagian integral pemerintahan dan berperan besar memastikan ASN menjalankan tugas sebagai perancang kebijakan, pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat, serta perekat bangsa.
“Saat ini anggota KORPRI juga menjadi penggerak utama dalam mengimplementasikan Rp 3.800 triliun APBN dan Rp 1.300 triliun APBD, sehingga diminta benar-benar fokus mewujudkan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” ucap Munafri sesuai isi sambutan yang dibacakan.
Pada bagian akhir sambutan, ia mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil sikap KORPRI SIAGA, menjadikan HUT ke-54 ini sebagai momentum apel kesiapsiagaan untuk menutup tahun 2025 dan mengawali tahun 2026.
Ada beberapa poin tekad kesiapsiagaan KORPRI kembali ditekankan, di antaranya. Pertama, memperkuat persatuan dan soliditas korps sebagai rumah besar ASN.
Kedua, menegakkan netralitas dan integritas, menjunjung etika jabatan serta menanamkan nilai kejujuran, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, hingga menjadi teladan moral bangsa.
Ketiga, meningkatkan profesionalisme dan kompetensi, membangun budaya kerja unggul berbasis merit dan hasil, serta mendorong inovasi dan transformasi digital birokrasi.
Keempat, menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab, menghindari penyimpangan termasuk KKN dan pungli.
“Kelima, menjadikan ASN siaga bencana, saling membantu masyarakat yang terdampak bencana di berbagai daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” tuturnya menirukan naskah tertulis.
Keenam, perlu meningkatkan pendapatan negara dan daerah, memperbaiki tata kelola belanja negara dan daerah agar efektif mewujudkan Asta Cita, mendorong pertumbuhan ekonomi menuju 8,4 persen.
Serta memastikan pembangunan jembatan, sekolah, puskesmas, hingga air bersih berjalan tepat sasaran.
Amanah itu menegaskan bahwa KORPRI harus menyatukan hati, pikiran, dan tenaga demi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tidak ada pilihan lain selain kembali pada jati diri bangsa yang santun, bergotong royong, dan toleran menuju satu arah pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur menuju Indonesia Maju 2045,” katanya menjelaskan.
Sambutan itu ditutup dengan ajakan kepada seluruh anggota KORPRI untuk terus berinovasi, memperkuat pengabdian, dan bekerja sepenuh hati bagi kemajuan bangsa.














