Catat ! Tanggal 3 Desember, Pemkot Makassar Gelar Pemilihan RT/RW Serentak

Lebih lanjut, Ketua IKA FH Unhas itu juga menolak keras adanya praktik diskriminatif di tingkat lingkungan.
Dia menegaskan, tidak boleh ada yang memilah-milah warga, keluarga dapat apa dan yang lain tidak.

Ditegaskan, hal itu tidak bisa terjadi. Ia menekankan, RT/RW harus menjadi bagian dari tim pemerintahan yang memberikan pelayanan secara adil dan tepat sasaran.

Pria yang akrab disapa Appi menambahkan, sosialisasi pemilihan harus dilakukan maksimal agar proses berjalan sesuai mekanisme dan hasilnya benar-benar berkualitas.

“Prosesnya harus step by step, maksimal di setiap tahapannya. Karena pola pelayanan ini harus kita maksimalkan,” ujarnya.

Saat ini, tercatat ada 6027 Ketua RT dan 1005 Ketua RW di seluruh Kota Makassar, total 6032 ornag yang mengikuti pemilu raya nantinya.

Oleh sebab itu, Munafri kembali menegaskan, dirinya meminta hasil dari pemilihan RT/RW tidak hanya sekadar menjabat, tetapi yang mampu menjalankan program-program pokok pemerintahan.

“Banyak tugas yang harus turun ke bawah dan tereksekusi dengan baik, tapi pentingnya sistem evaluasi. Harus ada tenggang waktu untuk evaluasi, dijalankan, ada kegiatan wajib yang menjadi tugas pokok. Ini supaya kerja RT/RW terkontrol,” ungkap Appi.

BACA JUGA:  Pemkot Makassar dan PLN Bahas Kelistrikan di Kepulauan

Dalam menjaga kelancaran pelaksanaan pemilihan, Wali Kota juga meminta dukungan semua pihak, termasuk aparat keamanan.

Kepada pihak dari Kepolisian dan TNI, mari bersama menjaga kondusifitas kegiatan. Satpol PP di kecamatan juga harus mempersiapkan dengan baik.

Pemilihan RT/RW Serentak kata dia, ini bukan ajang tegang-tegangan karena yang memilih adalah warga yang saling mengenal. Jangan ada kubu-kuburan, tapi berjalan normal saja.

Munafri menilai, pelaksanaan pemilihan ini merupakan bagian dari pembelajaran politik masyarakat, terutama dalam membangun iklim demokrasi di tingkat akar rumput.

“Ini bagian dari proses belajar berdemokrasi. Kenapa kita memilih, padahal bisa saja ditunjuk? Karena kita ingin masyarakat terlibat, berpartisipasi aktif, bukan apatis,” jelasnya.

Ia berharap setelah terpilih, para Ketua RT dan RW segera membangun kolaborasi erat dengan lurah di wilayah masing-masing.

Setelah hasil keluar, lurah dan RT/RW harus duduk bersama untuk mendalami program-program unggulan pemerintah agar bisa turun langsung ke lapangan. Semua harus satu visi dari atas sampai ke bawah.

Menurutnya, bila koordinasi berjalan baik, maka pelayanan publik akan lebih cepat, tepat, dan menyentuh kebutuhan warga secara menyeluruh.

BACA JUGA:  Buntut Video Tukar Pasangan, Gus Samsudin Dijemput Polisi

Wali Kota juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga semangat gotong royong.

br