NusantaraInsight, Makassar — Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulsel mengadakan pemusnahan arsip dinamis inaktif, Selasa (28/11/2023) di Ruang Command Center BPSDM.
Pemusnahan ini merupakan kedua kalinya yang diadakan oleh BPSDM Sulsel. Adapun arsip dinamis inaktif yang dimusnahkan sejumlah 8125 berkas arsip yang telah habis masa retensinya.
Pada kegiatan pemusnahan arsip dinamis inaktif ini, BPSDM Sulsel juga menyerahkan sebanyak 150 berkas arsip statis kepada DPK Sulsel untuk disimpan di Depo Arsip DPK Sulsel.
Acara pemusnahan yang dihadiri oleh Sekretaris BPSDM Sulsel Andi Muchtar dan Kepala Bidang Kearsipan DPK Sulsel H. Muhlis ini, juga dihadiri oleh Ketua AAI Sulsel Dr. H. Basri, perwakilan Inspektorat, Biro Hukum dan tim cluster Arsiparis DPK Sulsel serta Arsiparis BPSDM Sulsel.
Dalam keterangannya, A. Muchtar menyampaikan bahwa perhatian untuk arsip ini masih kurang.
Padahal menurutnya, perjalanan kesejarahan pasti lewat arsip dan ini bisa terjadi lost generation terhadap sejah bangsa, jika tidak memperhatikan arsip.
“Itu pentingnya pemeliharaan dan penjagaan arsip agar dapat berumur panjang,” ungkapnya.
Ia juga berjanji akan terus mensupport kegiatan arsip di BPSDM Sulsel, baik itu bentuk perhatian terkait penataan arsip maupun dalam bentuk pelatihan terkait kearsipan.
Bahkan ia juga sangat mendukung program perubahan arsip manual menjadi arsip digital.
“Apalagi belum lama ini, telah dilakukan launching aplikasi Srikandi oleh Bapak PJ Gubernur Sulsel,” tukasnya.
Sementara itu itu Kabid Kearsipan DPK Sulsel H. Muhlis diawal sambutannya mengaku terkesima dengan lirik Mars Kearsipan.
“Lirik dari Mars Kearsipan ini, dapat menjadi platform untuk kegiatan kearsipan di Sulsel,” ucapnya.
“Karena jika kita perhatikan lirik per lirik, Mars Kearsipan ini telah memuat tujuan dari penataan kearsipan tersebut,” papar mantan Kabid GTK Disdik Sulsel ini.
Ia juga menyampaikan bahwa kearsipan memiliki beban kerja tinggi, tapi perhatian kurang kepada arsip, utamanya oleh pemerintah.
“Bayangkan untuk anggaran kegiatan kearsipan saat ini, anggaran kami itu nol. Itu artinya perhatian kepada kearsipan masih sangat kurang,” tuturnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada BPSDM Sulsel karena dengan kerja keras dan sinergitas sehingga pemusnahan arsip ini dapat terselenggara.
“Tanpa adanya koordinasi, sinergitas dan kerjasama tentu acara ini tidak terjadi,” tambahnya.
Ia juga melanjutkan bahwa ada tiga poin yang menjadi catatan untuk dapat dilakukan ke depan tentang kearsipan ini.